TEKNIK DASAR PENGAMBILAN GAMBAR VIDEO

  1. Tahapan memaksimalkan penggunaan kamera video.

*Kenali dan Pahami Kamera Video

Semua alat yang akan di gunakan harus benar – benar di kuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar  nantinya.

*Video Yang Layak Di lihat dan Di simpan

Rekaman video di katakan layak untuk dilihat dan di simpan jika memenuhi 4 syarat :

PENCAHAYAAN

FOKUS

STABIL/KONTINITY

DURASI

 * Video yang Selesai dan Layak tonton

Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap – tahap berikut ini :

Pra Produksi :

Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju.

Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif (riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).

Produksi :

Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).

Pasca Produksi :

Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.

PREVIEW : Publish

Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb).

Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcasting, webcasting, dsb).

  1. Teknik Kamera : Pengambilan Gambar.

# Establising Shot (ES)

Pengambilan gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari pandangan “mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.# Long Shot (LS)

Shooting di lakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establising shot. digunakan untuk penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scane.

# Medium Shot (MS)

Shooting untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling berhadapan dan beinteraksi, misalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.

# Over Tehe Shoulder Shot (OS)

Shooting untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain, digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.

# Close Up (CU)

Shoting diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah, digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek, atau untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.

  1. Tips Merekam Video Dengan Sempurna

Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.

Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.

Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.

 Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.

Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).

Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).

Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)

Contoh

cam 1 stok shoot hujan

cam 2 stok shoot ikan

cam 3 wawancara

 Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek.

Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaiknya sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.

Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, Setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.

Leave a Reply

Related Posts